Nrasumber:
Dr Drs Undang Ahmad Darsa M.hum
Filolog FIB UNPAD
Di tengah lembah hijau Ciamis, berdiri gugusan batu tua yang menyimpan kisah abadi — Astana Gede Kawali. Bukan sekadar tumpukan batu, tetapi prasasti hidup dari masa ketika Sunda dan Majapahit bersentuhan antara darah, kehormatan, dan perdamaian.
Konon, di sinilah abu Prabu Linggabuana dan Diah Pitaloka Citraresmi disemayamkan setelah Perang Bubat — tragedi besar yang mengguncang dua kerajaan. Namun, di balik kisah duka itu… tersimpan pesan rekonsiliasi, jejak Niskala Wastu Kancana, dan simbol perdamaian yang diukir dalam batu. Apakah batu-batu ini benar-benar “berbicara”? Apakah ini tempat suci di mana dua peradaban bersatu kembali dalam damai? Temukan jawabannya dalam kisah sejarah yang nyaris terlupakan — Kawali, tempat legenda beristirahat.
Dalam video ini: Menelusuri situs Astana Gede Kawali di Ciamis Menguak jejak sejarah Prabu Niskalawastu Kancana Menggali makna Perang Bubat dari sisi Sunda dan Majapahit Menemukan simbol-simbol perdamaian di balik Lingga Hiang dan batu perabuan kuno.
Sumber referensi:
Carita Parahyangan
Pararaton
Kidung Sundayana
Tradisi lisan masyarakat Kawali.
Disclaimer: Video ini diunggah dari sumber aslinya melalui Youtube Channel: Angelick Vaulina